Swapnews.co.id_Payakumbuh, Sumatera Barat — Suasana konser musik di Kota Payakumbuh mendadak menjadi sorotan publik setelah cuplikan video penonton yang memplesetkan lirik lagu Minang viral di media sosial. Dalam video tersebut, sekelompok penonton dengan lantang mengubah lirik lagu Patah Bacinto yang seharusnya berbunyi “Tuhan Kuaso” (Tuhan Maha Kuasa) menjadi “Tuhan den paso” (Tuhan saya paksa).
Aksi spontan itu langsung menuai kecaman dari berbagai kalangan, khususnya para ulama di Sumatera Barat. Mereka menilai perbuatan tersebut bukan hanya bentuk candaan berlebihan, tetapi juga mengandung unsur penghinaan terhadap Tuhan dan nilai-nilai religius yang dijunjung tinggi masyarakat Minangkabau.
Aktivis dakwah Sumbar, Ustaz Muhammad Siddiq, menyampaikan kegeraman para tokoh agama atas insiden tersebut. Ia menilai perubahan lirik itu telah melampaui batas etika serta menyalahi nilai-nilai keislaman.
“Para ulama di Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota sangat menyayangkan tindakan ini. Mengubah lirik menjadi ‘Tuhan den paso’ sama saja dengan menentang takdir dan kekuasaan Allah. Ini bukan bentuk hiburan, melainkan pelecehan yang harus diluruskan,” ujar Ustaz Siddiq.
Menurutnya, tindakan itu juga menggambarkan semakin menurunnya kesadaran masyarakat terhadap adab dalam berkesenian. Ia mengingatkan panitia konser agar lebih selektif dalam mengawasi penampilan dan perilaku penonton di setiap acara publik, agar tidak menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
Video plesetan tersebut kini ramai diperbincangkan di media sosial, bahkan memicu perdebatan di kalangan netizen. Sebagian menilai hal itu hanya lelucon spontan, namun banyak pula yang menilai kelakar itu tidak pantas dilakukan dalam konteks budaya dan agama.
Hingga berita ini diturunkan, panitia penyelenggara konser belum memberikan klarifikasi resmi. Namun, sejumlah tokoh masyarakat mendesak agar pihak penyelenggara memberikan permintaan maaf terbuka atas insiden yang dinilai menodai nilai religius dan budaya Minangkabau tersebut.
(P/A)