Kuta Selatan, 07/08/2025 | swapnews.co.id – Influencer kontroversial, Timothy Ronald, kembali menjadi sorotan publik. Kali ini, bukan karena kesuksesannya di dunia kripto, melainkan karena pernyataannya yang meremehkan komunitas gym. Namun, di balik perseteruan ini, terungkap isu yang lebih besar: dugaan kerugian puluhan miliar rupiah yang dialami oleh para peserta akademi kripto yang didirikannya.
Perseteruan ini bermula ketika Timothy Ronald, dalam salah satu kontennya, melontarkan pernyataan yang dianggap menghina orang-orang yang rutin berolahraga di pusat kebugaran (gym). Pernyataan ini memicu reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk dari Changgi, seorang pegiat gym, dan Dokter Akbar Gaus, seorang dokter sekaligus binaragawan.
Changgi, dalam sebuah video klarifikasi, menjelaskan bahwa Timothy Ronald memang sering membuat pernyataan kontroversial yang merendahkan berbagai kelompok, mulai dari gamer hingga penonton sepak bola. Namun, puncaknya adalah ketika Timothy menyasar komunitas gym. Changgi merasa geram karena konten tersebut kembali viral setelah diunggah ulang oleh para pengikut Timothy, padahal sebelumnya sudah sempat diredam.
“Saya ingin mengangkat ini menjadi isu sosial agar Timothy jera,” tegas Changgi dalam video tersebut.
Namun, Changgi juga mengungkapkan fakta yang lebih mengejutkan. Ia menyebutkan bahwa banyak peserta akademi kripto Timothy Ronald yang mengalami kerugian besar. Menurutnya, para korban ini bahkan telah membentuk sebuah paguyuban, dengan total kerugian ditaksir mencapai puluhan miliar rupiah pada tahun 2023. Timothy Ronald dituduh tidak bertanggung jawab atas kerugian yang dialami para pengikutnya tersebut.
Di sisi lain, Dokter Akbar Gaus memberikan pandangan yang lebih edukatif. Ia membantah anggapan Timothy bahwa nge-gym membuat otak kosong. Sebaliknya, menurut Dokter Akbar, aktivitas fisik seperti di gym justru dapat meningkatkan kecerdasan dan mencegah penyakit degeneratif seperti Alzheimer.
“Nge-gym itu butuh fokus dan aktivasi otak. Jadi, anggapan bahwa nge-gym membuat otak kosong itu salah besar,” jelas Dokter Akbar.
Meskipun banyak anggota komunitas gym yang marah, Dokter Akbar secara pribadi tidak tersinggung dan justru melihat ini sebagai kesempatan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat luas tentang pentingnya olahraga bagi kesehatan fisik dan mental.
Hingga berita ini diturunkan, Changgi menegaskan bahwa ia tidak mengharapkan permintaan maaf dari Timothy Ronald untuk komunitas gym. Fokus utamanya adalah agar Timothy menyelesaikan masalah kerugian yang dialami oleh para peserta akademi kriptonya.
“Saya hanya ingin Timothy menyelesaikan masalah kerugian yang dialami oleh para peserta akademi kriptonya,” pungkas Changgi.
Kontroversi ini tidak hanya memicu perdebatan panas di media sosial, tetapi juga membuka diskusi yang lebih luas tentang tanggung jawab seorang influencer dan dampak dari konten yang mereka buat. Publik kini menanti klarifikasi dan pertanggungjawaban dari Timothy Ronald terkait dua isu panas yang menjerat namanya.
(F/S)