Swapnews.co.id – Misteri penembakan yang menewaskan aktivis konservatif Amerika Serikat, Charlie Kirk, kini mulai terkuak. Tersangka utama kasus ini adalah Tyler Robinson, pria berusia 22 tahun asal Utah, yang ditangkap aparat setelah teridentifikasi lewat bukti forensik, rekaman CCTV, serta pesan digital.
Namun fakta yang paling mengejutkan bukan hanya soal penangkapannya, melainkan siapa yang menyerahkannya kepada aparat: keluarganya sendiri.
Keluarga Membuka Rahasia
Menurut keterangan resmi kepolisian Utah, anggota keluarga Robinson mendengar pengakuan atau indikasi dari dirinya terkait keterlibatan dalam penembakan. Merasa tidak tenang, pihak keluarga kemudian menceritakan hal ini kepada seorang teman keluarga, yang akhirnya menghubungi aparat keamanan dan memberikan informasi kunci.
Laporan tersebut menjadi titik balik yang membawa penyidik pada penangkapan Robinson di Washington County, Utah, pada malam 11 September.
Jejak Forensik yang Mengarah ke Robinson
Polisi menemukan sejumlah bukti yang menguatkan dugaan:
Senapan bolt-action (diduga Mauser kaliber .30) ditemukan di area berhutan dekat kampus Utah Valley University.
Selongsong peluru bertuliskan pesan provokatif ditemukan di lokasi.
Jejak kaki dan telapak tangan pada atap gedung dari mana tembakan diduga dilepaskan.
Pesan Discord yang menunjukkan rencana mengambil senjata dari “drop point.”
Motif Masih Misterius
Gubernur Utah Spencer Cox menyebut, keluarga menyampaikan bahwa Robinson dalam beberapa waktu terakhir menjadi semakin politis dan menunjukkan ketidaksukaan pada Kirk. Namun, hingga kini, motif resmi masih dalam penyelidikan dan belum diputuskan secara hukum.
Status Hukum
Robinson kini ditahan, namun secara hukum masih berstatus tersangka hingga pengadilan memutuskan bersalah. Proses dakwaan dan persidangan akan menentukan kebenaran akhir dari tuduhan ini.
🔎 Ringkasnya: Kasus ini bukan hanya mengguncang dunia politik Amerika, tetapi juga meninggalkan ironi mendalam — seorang tersangka penembak dilaporkan oleh keluarganya sendiri, demi kebenaran dan rasa keadilan.
(P/A)