Swapnews.co.id_Musik metal sering kali ditulis ulang sejarahnya, seolah semua berawal dari Black Sabbath pada 1970 dengan album debut mereka. Memang benar, Sabbath menjadi simbol “heavy metal” karena atmosfer gelap, riff gitar Tony Iommi yang berat, dan lirik okultisme. Namun, benarkah mereka yang pertama?
Banyak sejarawan musik berargumen bahwa Led Zeppelin dan Deep Purple sudah membangun pondasi metal lewat distorsi gitar, power chords, dan penampilan panggung yang beringas sejak akhir 1960-an. Bahkan, lebih jauh lagi, beberapa kritikus menunjuk ke Blue Cheer, band asal San Francisco dengan album Vincebus Eruptum (1968) yang penuh suara keras dan kacau — mendahului Sabbath.

Blue Cheer
Hal yang jarang diungkap media adalah:
-
Metal bukan lahir di Inggris semata. Kultur Amerika, khususnya scene psychedelic dan garage rock, punya andil besar.
-
Pengaruh blues dan jazz. Hampir semua “pionir metal” awalnya adalah musisi blues-rock yang bereksperimen dengan amplifier keras dan distorsi baru.
-
Stigma sosial. Di awal kemunculannya, metal dianggap “musik sampah” oleh kritikus arus utama. Baru setelah dekade 80-an, metal mulai diakui sebagai genre dengan kultur kuat.
-
Aspek politik & industri. Label besar sempat enggan memasarkan metal karena takut ditolak massa, hingga akhirnya popularitas underground memaksa mereka masuk arus utama.
Dengan kata lain, sejarah metal bukan hanya milik Sabbath. Metal adalah hasil percobaan kolektif dari banyak musisi di era transisi 1960–1970, yang menyalakan api revolusi suara paling keras di dunia.
Blue Cheer: Band “Terlupakan” yang Bisa Jadi Bapak Metal Sejati

Blue Cheer
Jika berbicara tentang band paling awal yang memicu lahirnya heavy metal, mayoritas orang langsung menyebut Black Sabbath atau Led Zeppelin. Namun jauh sebelum Sabbath merilis album debutnya pada 1970, sebuah band asal San Francisco bernama Blue Cheer sudah lebih dulu meledakkan telinga dunia dengan suara gitar yang “tidak wajar” pada masanya.
Awal Mula Blue Cheer
-
Didirikan tahun 1966 di San Francisco, pusat kultur hippie dan psychedelic.
-
Nama “Blue Cheer” diambil dari sebuah merek sabun cuci pakaian Amerika, tetapi juga punya makna terselubung: istilah slang untuk LSD versi tertentu yang populer di kalangan hippies.
-
Formasi klasik: Dickie Peterson (bass, vokal), Leigh Stephens (gitar), dan Paul Whaley (drum).
Mereka muncul dari lingkungan musik psychedelic San Francisco yang biasanya penuh warna, eksperimental, dan damai. Tapi Blue Cheer justru menyalakan distorsi brutal, amplifier Marshall digeber sampai maksimal, dan gaya “power trio” ala Jimi Hendrix Experience — namun lebih bising dan lebih kacau.
Album Debut yang Mengguncang Dunia
Pada 1968, Blue Cheer merilis album “Vincebus Eruptum”.
-
Lagu paling ikonik adalah cover “Summertime Blues” (lagu rockabilly tahun 1958 karya Eddie Cochran) yang mereka ubah total jadi versi garang, keras, dan penuh feedback gitar.
-
Suaranya begitu berisik hingga kritikus saat itu menyebut mereka sebagai “loudest band in the world”.
-
Album ini sering dipandang sebagai salah satu rekaman pertama yang secara sonik mendekati heavy metal dan stoner rock.
Fakta-fakta yang Jarang Diketahui Media Dunia
-
Inspirasi Nama dan Gaya Hidup
Nama “Blue Cheer” erat kaitannya dengan LSD. Artinya, sejak awal mereka sudah menanamkan “psychedelic drug culture” dalam identitas band. Hal ini jarang diangkat media mainstream karena terlalu kontroversial di era 1960-an. -
Diduga Band Metal Pertama
Banyak sejarawan musik alternatif menganggap Blue Cheer sebagai kandidat nyata “band metal pertama”, bahkan sebelum Sabbath. Namun mereka tidak populer secara global karena:-
Musik terlalu “berisik” untuk radio.
-
Industri rekaman enggan mempromosikan suara ekstrem di tengah tren hippie/flower power.
-
-
Suka Dihubungkan dengan Motor Gede & Subkultur Keras
Blue Cheer sering tampil di hadapan komunitas biker macam Hells Angels. Citra ini membuat mereka dianggap lebih liar dibanding band psychedelic lain di San Francisco. -
Kehidupan Internal Band yang Kacau
Perputaran personel cepat, konflik internal, dan gaya hidup keras (narkoba, alkohol, kehidupan jalanan) membuat mereka tidak bisa bertahan lama di level arus utama. -
Pengaruh Besar pada Generasi Selanjutnya
-
Band seperti Motörhead, Blue Öyster Cult, bahkan Nirvana dan Soundgarden mengakui Blue Cheer sebagai pengaruh awal.
-
Genre seperti stoner rock, doom metal, sludge metal bisa ditarik akarnya ke Blue Cheer.
-
Kenapa Blue Cheer Terlupakan?
-
Tidak sekomersial Zeppelin.
-
Tidak seterkenal Sabbath.
-
Tidak seglamour Deep Purple.
Blue Cheer seolah “dikubur” dalam sejarah meskipun mereka sudah lebih dulu membentuk suara keras yang menjadi DNA metal.
Mereka adalah contoh klasik: band yang terlalu liar untuk zamannya.
Jadi, kalau ditanya siapa band metal pertama? Jawabannya tidak sesederhana “Black Sabbath”. Blue Cheer patut ditempatkan di kursi terdakwa utama sebagai pencetus distorsi brutal yang akhirnya melahirkan heavy metal.
(P/A)