JAKARTA. swapnews.co.id – Self talk adalah cara kita berdialog dengan diri sendiri yang biasanya dipengaruhi oleh pikiran alam bawah sadar, keyakinan, ungkapan pikiran, emosi, pertanyaan dan perilaku kita baik secara positif maupun negatif.
self talk tergantung kepribadian masing-masing orang. Apabila kita adalah seseorang yang mempunyai sikap yang optimis, maka self talk bisa berisi suatu harapan dan hal-hal positif lain. Begitu juga sebaliknya, apabila kita adalah seseorang yang cenderung pesimis, maka self talk yang dilakukan bersifat negatif dan dapat membuat kita menjadi stres dan tertekan.
Self-Talk dikelompokkan dalam dua bagian, yaitu :
- Self Talk Positif
Percakapan internal dengan kalimat-kalimat positif untuk memperbaiki suasana hati, memberikan motivasi, atau meningkatkan kepercayaan diri.
Contoh self talk positif adalah ungkapan yang membangun, memotivasi, dan memuji diri sendiri, seperti “Saya bisa melakukan ini” saat menghadapi tantangan, “Saya belajar dari kesalahan” setelah membuat salah, “Tidak apa-apa membuat kesalahan. Ini adalah bagian dari proses belajar”, “Saya layak mendapatkan kebahagiaan dan kesuksesan” atau “Aku bangga dengan kemajuan yang kubuat” saat meninjau pencapaian. Self-talk positif fokus pada dialog batin yang positif untuk mendukung diri sendiri, meningkatkan rasa nyaman dan percaya diri, serta mendorong untuk terus maju.
Cara Mempraktikkan Self Talk Positif:
- Kenali pikiran negatif: Sadari ketika Anda menggunakan kata-kata yang menyalahkan atau meremehkan diri sendiri.
- Ubah pikiran negatif menjadi positif: Ganti pikiran negatif dengan pernyataan yang lebih konstruktif dan realistis.
- Berikan afirmasi positif: Ulangi kalimat-kalimat positif secara teratur untuk memperkuat pikiran dan keyakinan positif Anda.
- Fokus pada kemajuan: Puji diri sendiri atas kemajuan yang telah dibuat, sekecil apapun itu.
- Kelilingi diri dengan hal positif: Dekatkan diri dengan orang-orang yang mendukung dan positif.
- Self Talk Negatif
Kritik diri dan fokus pada hal-hal buruk, dapat menurunkan motivasi, menyebabkan stres, dan berdampak negatif pada kesehatan mental.
Contoh self talk negatif seperti: merasa tidak berharga (“Aku tidak cukup baik”, “Aku tidak bisa melakukan apa pun dengan benar”), “Ini semua salahku.”, menggeneralisasi kegagalan (“Aku pasti gagal ujian lagi”), terlalu mengkritik diri sendiri (“Aku bodoh karena membuat kesalahan”), “Aku selalu mengacaukan segalanya.” dan memprediksi skenario terburuk (“Aku pasti tidak akan lulus tepat waktu”).
Manfaat Self-Talk
- Mengurangi kecemasan
- Membantu mengurangi stres
- Memotivasi dan Meningkatkan Kepercayaan Diri:
- Merasa lebih optimis.
- Memandang hidup dan peluang kita secara lebih luas
- Mengatasi keraguan dan ketakutan
- Meningkatkan kebahagiaan, kesejahteraan, dan kesuksesan.
- Memengaruhi keyakinan dan perilaku positif.
Bisakah Anda mengendalikan kritik batin Anda?
Anda dapat mengendalikan kritik batin, salah satu pendekatan yang efektif adalah transendensi diri : Ketika orang dapat mengalihkan fokus mereka dari diri sendiri ke orang lain atau dunia secara umum. Penelitian menunjukkan bahwa mereka lebih cenderung mengabaikan atau mematikan kritik diri sendiri dan menjadi lebih sabar, penuh belas kasih terhadap diri sendiri, serta terbuka untuk perbaikan diri atau mencari bantuan dari orang lain.
Bagaimana cara mengubah suara batin yang negatif?
Untuk mengatasi kritik diri yang merusak, perhatikan dengan seksama pikiran Anda untuk mendeteksi negativitas saat muncul, lalu cobalah mengalihkan perhatian atau tantang kritik diri sendiri dengan mempertimbangkan apakah hal itu benar (karena seringkali tidak). Kemudian gantilah pikiran negatif yang berlebihan dengan pernyataan yang lebih realistis yang mengarahkan Anda menuju penerimaan diri dan kepercayaan diri.
Bagaimana cara menghentikan kebiasaan menyalahkan diri sendiri?
Penting bagi kita untuk menghentikan kebiasaan menyalahkan diri sendiri untuk menjauhkan diri dari suara kritis di dalam diri, mungkin dengan memberi nama pada suara tersebut dan menghadapinya secara langsung.
Penelitian menunjukkan bahwa memisahkan suara kritis dari identitas diri anda dapat membantu anda terbebas darinya. Anda kemudian dapat memperkenalkan suara baru di dalam diri yang menjadi sekutu yang secara sadar mencari, memperhatikan, dan fokus pada hal-hal baik tentang diri Anda. (YSM)