Menu

Mode Gelap

Gadget · 16 Sep 2025 WIB

Respon Samsung atas iPhone 17 Pro Max: “#iCant”—Serangan Psikologis Dulu, Produk Susulan Menyusul


					Respon Samsung atas iPhone 17 Pro Max Perbesar

Respon Samsung atas iPhone 17 Pro Max

Swapnews.co.id — Beberapa jam setelah Apple memperkenalkan lini iPhone 17—termasuk iPhone 17 Pro Max—akun resmi Samsung langsung “memanaskan” jagat maya dengan manuver khas: trolling. Lewat unggahan X (Twitter), Samsung menghidupkan kembali cuitan lama yang menyindir absennya seri iPhone lipat dengan tagar #iCant—sebuah olok-olok bahwa Apple “masih belum bisa” menghadirkan kategori yang sudah lama Samsung kuasai. Sindiran itu viral dan memantik perang komentar lintas kubu.

Strategi Komunikasi: Pukulan Imaji Publik Lebih Dulu

Meski tidak membeberkan komentar panjang dari petinggi korporat, pola komunikasinya jelas: perang narasi. Samsung menggiring percakapan ke dua isu yang sensitif di mata penggemar gadget:

  1. “Belum bisa lipat”—mengulang ejekan 2022 yang disesuaikan ke konteks iPhone 17, menyorot keunggulan lini Galaxy Z yang sudah matang, vs Apple yang masih non-foldable.

  2. “Inovasi vs. hype”—menyiratkan klaim bahwa keunggulan Apple lebih dominan di gimik/branding, sementara Samsung membawa “inovasi nyata” di format perangkat. Beberapa media mencatat, tagar #iCant cepat menanjak di linimasa.

Kartu Tandingan: Lipat, Kamera, dan Penamaan Seri Galaxy Berikutnya

Di balik perang tagar, apa yang disiapkan Samsung untuk menjatuhkan daya tarik iPhone 17 Pro Max?

  • Lipatan sebagai pembeda: Samsung sengaja menegaskan diferensiasi foldables—wilayah yang (hingga kini) belum Apple masuki secara komersial. Strategi ini bukan baru, dan konsisten mereka mainkan pada siklus iPhone 16 tahun lalu.

  • Isu kamera & ketebalan di Galaxy S26 (rumor): Di ruang bocoran, TechRadar menulis bahwa konfigurasi telefoto Galaxy S26 Ultra yang beredar saat ini justru dikhawatirkan kurang menggigit dibanding iPhone 17 Pro, bahkan potensi perangkat jadi lebih tebal. Ini paradoks menarik: Samsung agresif di wacana, namun rumor hardware jangka dekat belum tentu sepenuhnya menguntungkan.

  • Rebranding “Pro” di lini S26 (rumor): Ada pembahasan soal penamaan Galaxy S26 Pro yang dinilai “berisiko” karena harus menandingi citra iPhone 17 Pro yang kuat. Artinya, Samsung tampaknya menimbang brand architecture agar tidak kalah posisi secara persepsi.

Analisis Swapnews: Manuver Samsung saat ini lebih tajam di persepsi ketimbang spesifikasi—setidaknya sampai perangkat tandingan berikutnya benar-benar diumumkan. Narasi “lipat duluan” dan “inovasi nyata” dipakai untuk mengimbangi buzz iPhone 17 Pro Max yang kuat di kamera, baterai, dan chipset.

Efek Samping: Ketika Trolling Balik Digoreng Publik

Seperti siklus tahun-tahun sebelumnya, trolling Samsung menuai pro-kontra. Ada yang menganggapnya efektif—“Actual innovation > hype”—namun tidak sedikit yang menyebut strategi ini cringe. PhoneArena bahkan baru-baru ini mengulas polarisasi publik terhadap iklan-iklan “nge-gas” Samsung jelang momen Apple.

Apa Artinya untuk Pasar Indonesia?

  • Awareness: Serangan tagar mudah viral di Indonesia dan berpotensi mengubah niat beli netizen yang “galau” antara ekosistem iOS vs Android.

  • Timing: Jika iPhone 17 Pro Max masuk RI lebih cepat dari generasi sebelumnya, tensi head-to-head dengan kampanye Galaxy (S/Fold/FE) akan makin terasa—Samsung kemungkinan mengintensifkan aktivasi digital yang menekankan foldables sebagai “inovasi nyata”. (Catatan: percepatan iPhone 17 ke RI masih bergantung pada jalur resmi & ketersediaan stok.)


Kesimpulan Redaksi

Untuk saat ini, respon Samsung terhadap iPhone 17 Pro Max didominasi gerilya komunikasi: mem-viral-kan kekurangan yang Apple “belum punya” (foldables) dan meragukan klaim kebaruan. Di sisi produk, rumor spesifikasi Galaxy generasi berikutnya justru belum sepenuhnya meyakinkan untuk unggul telak—membuat taktik “psywar dulu, hardware menyusul” menjadi pilihan paling rasional sambil menunggu Unpacked berikutnya.


Sumber

  • Samsung “mengguyur” Apple pasca iPhone 17: Times of India / IndiaTimes Tech, Hindustan Times, NDTV / Offbeat (kompilasi reaksi X & tagar #iCant).

  • Jejak pola trolling (iPhone 16, 2024): NDTV, The Express Tribune, dokumentasi reaksi linimasa.

  • Opini publik soal strategi trolling: PhoneArena (survei/ulasan), Reddit r/samsung (diskusi pengguna).

  • Rumor produk tandingan & penamaan: TechRadar (kamera/ketebalan Galaxy S26 Ultra; risikonya terhadap penamaan S26 Pro).

Catatan: Pernyataan resmi manajemen/petinggi Samsung yang secara langsung menanggapi iPhone 17 belum dipublikasikan di kanal korporat saat liputan ini dibuat; yang tampak ke publik baru strategi komunikasi di media sosial serta kebocoran (rumor) mengenai lini Galaxy berikutnya. Jika muncul rilis resmi/brief media dari Samsung Electronics, kami akan menambahkannya pada pembaruan berikut.

(RED)

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Jurnalis

Baca Lainnya

Swift Membantai Objective-C: Revolusi iOS 2025 yang Mengancam Developer Lama!

7 Oktober 2025 - 02:41 WIB

Bahasa pemrograman iOS 2025, dominasi Swift, kejatuhan Objective-C, dan kebangkitan Flutter serta React Native dalam ekosistem Apple.

AI Membunuh Bahasa Pemrograman? Python Bertahan, JavaScript Terpuruk di 2025!

7 Oktober 2025 - 01:58 WIB

Bahasa pemrograman 2025, dominasi Python, kejatuhan JavaScript, dan ancaman AI terhadap coding tradisional.

Internet Indonesia Termasuk Termahal di Dunia! Warga Bayar Mahal Demi Koneksi yang Tak Selalu Cepat

6 Oktober 2025 - 05:11 WIB

Tarif internet Indonesia 2025

Biznet Gio Tantang Raksasa Global! Luncurkan “NEO GPU” & “NEO Inference” untuk Dominasi Ekosistem AI Nasional!

6 Oktober 2025 - 04:56 WIB

Biznet Gio AI Services NEO GPU NEO Inference

WA Anda Mungkin Sudah Disadap! Ini 6 Tanda Bahayanya yang Sering Diabaikan

6 Oktober 2025 - 01:11 WIB

Tanda WhatsApp disadap dan cara melindungi akun dari peretas

Wi-Fi 7 Pertama di Indonesia Resmi Meluncur di Bali, Internet Sekencang Roket!

6 Oktober 2025 - 00:51 WIB

Peluncuran Wi-Fi 7 Pertama di Indonesia
Trending di BALI