Swapnews.co.id – Dunia musik dan politik Amerika kembali diguncang setelah rapper independen asal Kanada, Tom MacDonald, merilis lagu khusus berjudul Charlie sebagai bentuk penghormatan terhadap Charlie Kirk, aktivis konservatif pendiri Turning Point USA yang tewas ditembak pada 10 September 2025 di Utah Valley University.
Lagu tersebut tidak hanya menjadi ekspresi duka, tetapi juga memicu gelombang kontroversi di publik internasional. Dalam liriknya, MacDonald secara terang-terangan menyebut pelaku penembakan sebagai “woke coward”, sebuah istilah yang merujuk pada kalangan progresif yang dianggapnya intoleran terhadap pandangan konservatif.
Siapa Tom MacDonald?
Tom MacDonald lahir pada 21 September 1988 di British Columbia, Kanada. Ia dikenal sebagai rapper independen dengan gaya political hip hop yang sarat kritik sosial, politik, dan budaya populer. Beberapa lagunya seperti Fake Woke, Brainwashed, dan Snowflakes sempat memicu perdebatan sengit karena menyinggung isu ras, gender, hingga kebebasan berbicara.
Bagi penggemarnya, MacDonald adalah simbol perlawanan terhadap dominasi “woke culture”. Namun bagi para pengkritiknya, ia dianggap sekadar memanfaatkan isu kontroversial demi sensasi.
Lagu “Charlie”: Antara Dukacita dan Kontroversi
Dalam pernyataannya, MacDonald menyebut lagu ini dibuat sebagai bentuk belasungkawa sekaligus penghormatan terhadap pengaruh besar Charlie Kirk dalam dunia politik konservatif Amerika. Ia juga menegaskan bahwa seluruh hasil penjualan lagu Charlie akan disumbangkan untuk keluarga Kirk atau organisasi amal yang mereka pilih.
Namun, keputusan untuk merilis lagu dengan nuansa politis di tengah tragedi justru menimbulkan polemik. Banyak pihak menilai MacDonald menggunakan momentum duka untuk menguatkan narasi politiknya, sementara yang lain mengapresiasi sikapnya karena berani bersuara lantang.
Respon Publik
Hanya dalam hitungan jam setelah dirilis, lagu Charlie langsung merajai tangga musik iTunes dan trending di YouTube. Dukungan mengalir deras dari komunitas konservatif, sementara kritik keras muncul dari kalangan progresif yang menilai MacDonald mempolitisasi kematian Kirk.
Fenomena ini kembali menegaskan posisi Tom MacDonald sebagai sosok kontroversial dalam industri musik, yang karyanya bukan hanya hiburan tetapi juga medan pertempuran ideologi.
(P/A)