Denpasar – Bali kembali menjadi sorotan nasional usai banjir besar melumpuhkan sejumlah wilayah, termasuk pusat aktivitas ekonomi di Pasar Badung. Pada Sabtu (13/9/2025), Presiden Republik Indonesia turun langsung meninjau kondisi pasca bencana di lokasi terdampak.
Menariknya, dalam kunjungan tersebut, Presiden tidak sendiri. Komandan Korem 163/Wira Satya Brigjen TNI Ida Idewa Agung Hadisaputra turut mendampingi dan memastikan pengamanan serta kelancaran agenda kepala negara. Kehadiran Danrem bersama jajaran TNI memberi sinyal kuat tentang keseriusan aparat militer dalam mengawal penanganan bencana.
“Kami bersama seluruh jajaran TNI siap mendukung penuh langkah pemerintah dalam mempercepat penanganan pasca banjir, termasuk membantu pemulihan fasilitas umum dan kebutuhan masyarakat yang terdampak,” tegas Brigjen TNI Ida Idewa Agung Hadisaputra di sela kunjungan.
Namun, sorotan publik justru tertuju pada kontrasnya respon antara TNI dan pemerintah daerah. Banyak pihak mempertanyakan, mengapa aparat militer terkesan lebih cepat dan sigap dibandingkan koordinasi pemerintah daerah dalam menghadapi dampak banjir yang merugikan ribuan warga.
Kunjungan Presiden RI dinilai sebagai simbol perhatian pemerintah pusat terhadap Bali. Selain meninjau langsung, kehadiran Presiden juga memberikan dorongan moral agar masyarakat tetap tegar menghadapi bencana. Meski begitu, pertanyaan kritis tetap menggantung: apakah pemerintah daerah sudah benar-benar siap, atau justru TNI yang menjadi ujung tombak sesungguhnya dalam pemulihan pasca bencana? (Red)