Denpasar, Swapnews.co.id – Sejumlah organisasi mahasiswa dan kepemudaan di Bali menyampaikan pernyataan sikap bersama terkait kondisi sosial politik yang tengah berkembang di Tanah Air. Pernyataan tersebut disampaikan secara resmi pada Senin, 1 September 2025 di Denpasar, Bali.
Gabungan organisasi yang terlibat dalam pernyataan sikap ini diantaranya Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), serta Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (HIKMAHBUDHI).
Pernyataan tersebut dibacakan oleh sejumlah perwakilan organisasi, antara lain:
- Anak Agung Gde Utama Indra Prayoga (Ketua KNPI Bali)
- I Putu Chandra Riantama (Ketua DPD GMNI Bali)
- I Putu Dika Adi Suantara (Ketua PD KMHDI Bali)
- Muhammad Pramudya Rahardjo (Plt. Ketua Umum IMM Bali)
- Josua Synocto Hutabarat (Ketua GMKI Cabang Badung)
- Zidni Ferdinand Yusuf (Ketua Umum HMI Cabang Denpasar)
- Herkulanus S. Sutarto (Presidium Gerakan Kemasyarakatan PMKRI Cabang Denpasar)
- Yogi Wirya Dharma (Ketua HIKMAHBUDHI Cabang Denpasar).
Dalam pernyataannya, organisasi kepemudaan Bali menegaskan lima poin sikap utama:
- Mengecam segala bentuk tindakan anarkis, provokatif, maupun penyebaran isu menyesatkan dalam aksi demonstrasi yang dinilai berpotensi merusak persatuan bangsa dan mencederai kearifan lokal Bali. Mereka juga mendesak aparat berwenang mengusut tuntas para pelaku sesuai hukum yang berlaku.
- Menegaskan komitmen untuk terus mencintai Indonesia dengan merawat nalar kritis, menjaga ruang dialog sehat, serta memperjuangkan cita-cita reformasi melalui cara penyampaian pendapat yang bermartabat, bijaksana, dan konstruktif.
- Berkomitmen menjaga kedamaian di Bali dengan berlandaskan ajaran Tri Hita Karana, serta mengedepankan musyawarah dan gotong royong dalam menghadapi dinamika bangsa.
- Mengimbau aparat keamanan untuk bertindak secara humanis, profesional, persuasif, dan proporsional dalam menjaga ketertiban, agar tidak menimbulkan gesekan dengan masyarakat sipil.
- Mengajak seluruh pihak tetap menjaga persatuan dan kesatuan, serta menolak penggunaan isu SARA dalam menyikapi dinamika bangsa.
Gabungan organisasi mahasiswa dan kepemudaan Bali ini menegaskan bahwa pernyataan sikap tersebut merupakan bentuk tanggung jawab moral generasi muda dalam menjaga keutuhan bangsa sekaligus merawat harmoni di Pulau Dewata.