SWAPNEWS.CO.ID, Badung – Dalam rangka memperingati HUT RI ke-80, Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai menggelar program Layanan Paspor Merdeka di Benoa Square, Badung, pada akhir pekan 23–24 Agustus 2025. Program ini semestinya membuka akses lebih luas bagi masyarakat yang kesulitan mengurus paspor di hari kerja.
Namun, fakta di lapangan menunjukkan antusiasme publik masih rendah. Dari total kuota 80 pemohon yang disediakan, hanya 41 orang yang hadir dan diproses. Bahkan, sebagian permohonan dinyatakan pending karena dokumen tidak lengkap.
Rinciannya, pada 23 Agustus terdapat 26 permohonan paspor dengan 5 di antaranya pending. Sedangkan 24 Agustus hanya 15 permohonan masuk, dengan 2 masih menunggu kelengkapan berkas.
Kepala Kantor Imigrasi Ngurah Rai menegaskan bahwa Layanan Paspor Merdeka merupakan wujud komitmen menghadirkan kemudahan layanan publik di momentum kemerdekaan. Meski demikian, capaian angka pemohon yang jauh di bawah kuota menimbulkan pertanyaan besar: apakah program sosialisasi dan kebutuhan masyarakat sudah seimbang dengan tujuan layanan ini?
Fenomena ini membuka diskusi lebih luas terkait kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan inovasi layanan publik. Apakah rendahnya peminat disebabkan sosialisasi yang kurang masif, atau karena layanan reguler dianggap sudah cukup memadai?