Menu

Mode Gelap

Hukum · 7 Agu 2025 WIB

Bola Panas Ijazah Jokowi: Roy Suryo Layangkan Somasi, Minta Presiden Ungkap “Aktor Intelektual” di Balik Isu Ijazah Palsu


					Bola Panas Ijazah Jokowi: Roy Suryo Layangkan Somasi, Minta Presiden Ungkap “Aktor Intelektual” di Balik Isu Ijazah Palsu Perbesar

Kuta Selatan, 07/08/2025 | swapnews.co.id – Polemik mengenai keaslian ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali memanas dan memasuki babak baru. Pakar telematika, Roy Suryo, secara resmi melayangkan somasi kepada Presiden Jokowi, menuntut klarifikasi atas pernyataan Jokowi yang menyebut ada “orang besar” di balik isu ijazah palsu yang terus bergulir.

Somasi ini dipicu oleh pernyataan Presiden Jokowi yang menganggap isu ijazah palsu justru menguntungkannya. Menanggapi hal tersebut, Roy Suryo meminta Presiden untuk “jangan bikin gaduh” dan segera mengungkap siapa dalang di balik tudingan tersebut.

“Somasi ini kami layangkan karena pernyataan Bapak Presiden yang menginsinuasi adanya ‘orang besar’ di balik isu ini. Pernyataan ini tidak pantas dan justru menciptakan kegaduhan baru,” ujar Roy Suryo dalam sebuah diskusi virtual.

Diskusi tersebut turut menghadirkan narasumber dari berbagai pihak, termasuk Fredy Damanik selaku Wakil Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (ProJo), Ade Darmawan sebagai Sekjen Peradi Bersatu, dan Rismon Sianipar, seorang ahli digital forensik.

Rismon Sianipar, dalam paparannya, menampilkan bukti perbandingan antara transkrip nilai asli dari lulusan Fakultas Kehutanan UGM dengan yang diduga milik Jokowi. Ia menyoroti perbedaan signifikan, seperti ketiadaan mesin ketik, tanda tangan otoritas, dan stempel pada transkrip yang beredar, sehingga menimbulkan keraguan atas keasliannya.

Menanggapi hal ini, Fredy Damanik dari ProJo menyatakan bahwa bukti yang ditampilkan tidak bisa dibahas karena tidak jelas asal-usulnya. Ia menegaskan bahwa proses penyidikan oleh Polda Metro Jaya sudah komprehensif dan menganggap isu ini murni agenda politik untuk mendiskreditkan Presiden Jokowi.

“Ini adalah agenda politik. Kalau memang ada bukti, silakan bawa ke ranah hukum, jangan hanya membuat narasi di publik,” tegas Fredy.

Sementara itu, Ade Darmawan mengklarifikasi bahwa sebutan “baju biru” yang pernah ia lontarkan merujuk pada individu, bukan partai politik, meskipun ia mengakui adanya orkestrasi di balik isu ini. Menurutnya, satu-satunya pihak yang berwenang menyatakan keaslian ijazah adalah Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai institusi yang mengeluarkannya.

Meskipun kasus ijazah palsu ini telah dihentikan oleh Bareskrim Mabes Polri, Roy Suryo menyebutkan bahwa Ombudsman dan Kompolnas sedang mengevaluasi penghentian kasus tersebut. Ia menegaskan akan menempuh jalur hukum lebih lanjut jika somasi yang dilayangkannya tidak mendapat respons dari pihak Istana.

Publik kini menanti kelanjutan dari drama politik ini, terutama desakan agar Presiden Jokowi tidak hanya melempar tudingan, tetapi juga berani mengungkap siapa “aktor intelektual” yang ia maksud.

(F/S)

 

Artikel ini telah dibaca 17 kali

badge-check

Jurnalis

Baca Lainnya

Aksi Begal di Talang Kelapa Palembang Terekam CCTV, Polisi Buru Dua Pelaku

7 Oktober 2025 - 23:44 WIB

Etanol Hantam Karyawan! Gara-gara Masalah Teknis Pertamina, Ratusan Karyawan SPBU Swasta Terancam PHK Massal!

7 Oktober 2025 - 09:33 WIB

Kekosongan BBM Ancam PHK Massal

Diduga Depresi Usai Dituduh KDRT, Pria di Kotawaringin Timur Ditemukan Tewas Gantung Diri di Rumah

6 Oktober 2025 - 19:12 WIB

Pria gantung diri di Baamang Barat usai dilaporkan KDRT

Biznet Gio Tantang Raksasa Global! Luncurkan “NEO GPU” & “NEO Inference” untuk Dominasi Ekosistem AI Nasional!

6 Oktober 2025 - 04:56 WIB

Biznet Gio AI Services NEO GPU NEO Inference

Eksekutor Jawa Timur Ancam Wartawan: Kebebasan Pers di Lamongan Dihantam Teror Kekuasaan!

6 Oktober 2025 - 04:35 WIB

Intimidasi terhadap wartawan di Lamongan

Ulama Murka! Lirik Lagu Minang ‘Patah Bacinto’ Dipelesetkan Jadi “Tuhan Den Paso” di Konser Payakumbuh

4 Oktober 2025 - 18:49 WIB

Lirik lagu Minang dipelesetkan di konser Payakumbuh, ulama geram anggap hina Tuhan.
Trending di Budaya