Menu

Mode Gelap

Psikologi · 29 Sep 2025 WIB

Kleptomania: Bukan Sekadar Mencuri, Namun Gangguan Pengendalian Impuls yang Serius


					Kleptomania: Bukan Sekadar Mencuri, Namun Gangguan Pengendalian Impuls yang Serius Perbesar

Swapnews.co.id– Istilah kleptomania merujuk pada sebuah kondisi medis kejiwaan, bukan sekadar tindakan kriminal biasa. Ini adalah sebuah gangguan pengendalian impuls (Impulse Control Disorder) yang ditandai dengan ketidakmampuan berulang untuk menahan dorongan mencuri barang yang biasanya tidak diperlukan untuk penggunaan pribadi dan memiliki nilai moneter yang kecil. Motivasi utama penderita kleptomania bukanlah keuntungan finansial, melainkan untuk meredakan ketegangan dan kecemasan yang mendahului tindakan tersebut. Seringkali, tindakan mencuri ini diikuti oleh rasa lega sesaat yang kemudian digantikan oleh perasaan bersalah, penyesalan, dan malu yang mendalam.

​Penting untuk dipahami bahwa kleptomania berbeda secara fundamental dari pencurian yang disengaja. Dalam konteks medis, penderita kleptomania tidak merencanakan aksinya dengan matang dan tidak mencuri untuk memenuhi kebutuhan finansial atau balas dendam. Sebaliknya, mereka didorong oleh lonjakan gairah dan ketegangan yang hanya bisa diredakan melalui tindakan mencuri itu sendiri. Seringkali, barang curian tersebut dibuang, disembunyikan, atau bahkan dikembalikan, menegaskan bahwa objek curian bukanlah tujuan, melainkan proses pencuriannya. Hal ini menjadikan kasus kleptomania memerlukan pendekatan medis dan psikologis, bukan hanya hukuman pidana.

​Dampak dari gangguan ini sangat merusak bagi penderitanya. Selain menghadapi konsekuensi hukum yang serius, kleptomania dapat menghancurkan karier, merusak hubungan personal, dan menyebabkan isolasi sosial yang parah akibat rasa malu dan upaya konstan untuk menyembunyikan perilaku kompulsif tersebut. Rasa bersalah yang terus-menerus seringkali memicu komplikasi kejiwaan lain, seperti depresi dan kecemasan. Oleh karena itu, diagnosis yang akurat oleh profesional kesehatan mental, menggunakan kriteria ketat dari DSM-5, sangat krusial untuk membedakannya dari perilaku antisosial.

​Pengobatan untuk kleptomania harus berfokus pada akar masalah kejiwaan. Intervensi yang paling umum dan efektif adalah kombinasi dari Terapi Perilaku Kognitif (CBT), yang melatih penderita untuk mengidentifikasi pemicu dan mengendalikan dorongan mereka, dan farmakoterapi, seperti penggunaan Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRIs), untuk membantu menstabilkan mood dan impuls. Peningkatan kesadaran dan empati publik sangat dibutuhkan agar penderita tidak takut mencari bantuan, sehingga mereka dapat menjalani perawatan yang tepat dan memutus siklus kompulsif yang merusak ini.(S/F/S)

Artikel ini telah dibaca 15 kali

Baca Lainnya

Jebakan Kebaikan: Mengapa “Sorry Syndrome” Menjadi Perilaku Maladaptif ?

5 Oktober 2025 - 07:07 WIB

SORRY SYNDROME, ga bisa kalau ga bilang "MAAF"

Mengapa Metode Tidur Skandinavia Adalah Tindakan Cinta yang Paling Pragmatis ?

28 September 2025 - 03:09 WIB

Metode Tidur Skandinavia, tidur dengan selimut terpisah

SKANDAL TIDUR MODERN: Bukan Diganggu Hantu, Mengapa Jantung Jutaan Orang Sering ‘Terjun Bebas’ Saat Mulai Terlelap? Menguak Fakta Ilmiah di Balik Hypnic Jerk

26 September 2025 - 04:14 WIB

SKANDAL TIDUR MODERN: Bukan Diganggu Hantu, Mengapa Jantung Jutaan Orang Sering ‘Terjun Bebas’ Saat Mulai Terlelap? Menguak Fakta Ilmiah di Balik Hypnic Jerk

Mouth Taping, Fakta Atau Risiko Fatal?

24 September 2025 - 07:48 WIB

MOUTH TAPING, FAKTA ATAU RISIKO FATAL?

Fakta Mengejutkan Fenomena Sapioseksual: Kecerdasan Sebagai Sumber Hasrat

21 September 2025 - 08:46 WIB

Sapioseksual: Kecerdasan Sebagai Sumber Hasrat

Apakah Bipolar Disorder itu ?

20 September 2025 - 01:22 WIB

Bipolar Disorder
Trending di Health