JAKARTA. swapnews.co.id – Anggrek wajah monyet (Dracula simia) merupakan salah satu jenis anggrek yang unik dan langka di dunia. Anggrek monyet dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Dracula simia dinamai oleh seorang ahli botani dalam Aliansi Pleurothallid, Carlyle A. Luer pada tahun 1978. Dalam bahasa latin, Dracula berarti “naga kecil”, sedangkan simia berarti “memiliki kemiripan yang kuat dalam karakteristik kera atau monyet”. Penamaan ini didasari oleh tampilan bunganya yang terlihat seperti wajah monyet.
Anggrek ini pola kelopaknya menyerupai wajah monyet lengkap dengan “mata”, “hidung, “mulut” dan dilengkapi dengan tekstur berbulu di bagian kelopak bunganya. Keunikan ini diperkuat dengan aroma segar menyerupai buah jeruk matang saat mekar.
Anggrek ini dapat merekah sepanjang tahun dan hidup di habitat dengan ketinggian 1000–2000 meter di atas permukaan laut (mdpl) dengan kondisi lingkungan yang sejuk dengan kisaran suhu 12 – 15°C pada malam hari dan 21 – 23°C pada siang hari serta kelembapan 80–90%.
Tanaman ini tumbuh secara epifit di hutan awan pegunungan Amerika Selatan, khususnya di Ekuador, Peru, dan Kolombia. Anggrek ini hanya dapat hidup dengan baik pada suhu sejuk dan kelembapan tinggi, sehingga sulit dibudidayakan di luar habitat aslinya.
Sayangnya, keberadaan anggrek wajah monyet kini semakin langka akibat hilangnya habitat dan praktik pengambilan liar. Padahal, bila dirawat dengan baik, bunga ini mampu bertahan hingga puluhan tahun. Keindahan dan kelangkaannya menjadikan anggrek wajah monyet bukan sekadar tanaman hias, melainkan juga simbol pentingnya menjaga kekayaan biodiversitas dunia. (YSM)