Swapnews.co.id – Hampir semua buku sejarah musik arus utama akan menulis hal yang sama: punk lahir di Inggris tahun 1976 lewat Sex Pistols, atau di Amerika lewat Ramones. Narasi ini begitu mapan sehingga menjadi “kebenaran resmi” yang diajarkan dari majalah musik, dokumenter, hingga kurikulum seni.
Namun, sebuah investigasi mendalam ke akar-akar musik, arsip rekaman, dan wawancara dengan pelaku subkultur mengungkap kenyataan lain. Punk tidak lahir tiba-tiba di 1976. Punk sudah ada jauh sebelum istilah itu populer. Bahkan, band-band pionir punk pertama justru sengaja “dihilangkan” dari narasi oleh industri musik global.
Akar Punk Sebelum Ada Nama
Istilah punk pada awalnya bukan merujuk musik. Dalam slang Amerika 1950-an, “punk” berarti anak nakal, kriminal kelas bawah, atau pemuda liar. Baru pada pertengahan 1970-an, istilah ini melekat pada genre musik.
Tapi jauh sebelum label itu muncul, ada band-band yang sudah memainkan musik yang sangat punk: cepat, kotor, menantang aturan.
-
The Sonics (Seattle, 1963)
Mereka memainkan garage rock dengan suara fuzz gitar mentah, drum liar, dan vokal berteriak. Lagu-lagu seperti The Witch atau Psycho terdengar jauh lebih liar dibanding Beatles atau Rolling Stones yang “rapi”. Banyak kritikus modern menyebut mereka sebagai “prototipe punk pertama.” -
MC5 (Detroit, 1964)
Dengan slogan “Kick Out the Jams, Motherf***ers!”, MC5 bukan hanya band, melainkan mesin politik. Mereka berafiliasi dengan White Panther Party, menyelipkan propaganda kiri radikal dalam konser mereka. Bagi penguasa Amerika waktu itu, MC5 terlalu berbahaya untuk dibiarkan populer. -
The Stooges (Ann Arbor, 1967)
Dipimpin Iggy Pop, The Stooges mengusung musik nihilistik, lirik hampa, dan performa yang brutal. Album Raw Power (1973) hingga kini disebut sebagai “kitab suci” punk awal.
Mengapa Media Lebih Memilih Sex Pistols?
Pertanyaannya: kalau The Sonics, MC5, dan The Stooges sudah punk lebih dulu, mengapa sejarah justru mengkreditkan Sex Pistols dan Ramones?
Jawabannya terletak pada politik industri musik.
-
Ramones (1974) memang membawa kesederhanaan: lagu singkat, tiga chord, rambut gondrong dengan jaket kulit. Mereka lebih mudah dipasarkan ketimbang MC5 yang penuh retorika politik.
-
Sex Pistols (1975) hadir di Inggris dengan dukungan penuh manajer cerdik, Malcolm McLaren, yang paham cara menjual “skandal” sebagai produk. Setiap kontroversi — dari sumpah serapah di TV hingga konser kacau — menjadi promosi gratis.
-
MC5 dan The Stooges dianggap tidak menguntungkan secara komersial. Mereka lebih cocok disebut ancaman ketimbang produk hiburan. Industri besar memilih melupakan mereka.
Hasilnya: sejarah dipangkas, dan wajah punk resmi dipasang lewat poster Ramones dan Sex Pistols.
Fakta Tersembunyi yang Jarang Dibicarakan
Banyak hal yang jarang masuk dalam wacana mainstream:
-
Istilah “punk rock” pertama kali muncul di majalah musik Creem (1971), jauh sebelum Sex Pistols berdiri. Penulis Lester Bangs menggunakan istilah itu untuk menggambarkan band-band garage rock mentah.
-
Punk tidak seragam:
-
Ramones: apolitis, fokus pada hiburan.
-
Crass (UK, 1977): sangat anarkis, menolak industri, hidup dengan etos DIY total.
-
Dead Kennedys (US, 1978): politis, mengkritik kapitalisme dan fasisme Amerika.
-
-
Etos DIY (Do It Yourself) sebenarnya lebih penting daripada musik. Punk sejati tumbuh dari zine fotokopi, label rekaman independen, dan gig di basement. Sesuatu yang tidak pernah bisa dijual oleh label besar.
Punk Sebagai Gerakan Politik
Meski banyak yang menganggap punk hanya soal musik kotor dan gaya anarki, akar politiknya tak bisa diabaikan.
-
MC5 terhubung dengan gerakan anti-perang Vietnam.
-
The Clash (1976) di Inggris terang-terangan menyuarakan isu pekerja, anti-rasisme, dan solidaritas internasional.
-
Crass bahkan hidup komunal, menolak sistem kapitalis, dan menggunakan musik sebagai propaganda anarkisme.
Ironisnya, narasi arus utama sering menghapus sisi politik ini. Punk dijual sebagai “gaya fesyen” (jaket kulit, rambut mohawk, safety pin), bukan gerakan sosial.
Kronologi Punk yang Sebenarnya
-
1963 – The Sonics, garage rock mentah dari Seattle.
-
1964 – MC5 terbentuk di Detroit, membawa semangat revolusi.
-
1967 – The Stooges lahir, nihilisme punk mulai terdengar.
-
1971 – Lester Bangs menulis istilah “punk rock” di Creem.
-
1974 – Ramones lahir di New York, membawa punk ke publik.
-
1975 – Sex Pistols terbentuk di London, menjadi wajah resmi punk di media.
-
1976–1979 – Gelombang pertama punk merebak global: The Clash, Buzzcocks, Dead Boys, dll.
-
1980-an – Punk pecah menjadi banyak cabang: hardcore (Black Flag, Minor Threat), anarcho-punk (Crass), hingga pop-punk.
Mengapa Sejarah Punk Dipangkas?
Ada tiga alasan utama:
-
Kepentingan industri musik: Punk awal terlalu ekstrem dan tidak bisa dijual.
-
Kontrol narasi: Media lebih suka cerita sederhana “ledakan punk 1976” daripada sejarah panjang yang rumit.
-
Politis: Punk awal punya kedekatan dengan gerakan kiri, anti-kapitalis, bahkan revolusioner. Hal ini jelas tidak menguntungkan bagi narasi negara dan industri.
Punk Bukan Sekadar Musik
Punk bukanlah satu band, satu kota, atau satu tahun. Punk adalah mosaik pemberontakan: dari The Sonics yang liar, MC5 yang politis, The Stooges yang nihilistik, Ramones yang simpel, hingga Sex Pistols yang kontroversial.
Sejarah punk yang “resmi” hanyalah versi yang disederhanakan untuk kepentingan pasar. Fakta bahwa band-band pendahulu sengaja disingkirkan adalah bukti bahwa punk sejati memang tidak pernah bisa sepenuhnya dipeluk industri.
Punk adalah gerakan. Punk adalah perlawanan. Punk adalah suara-suara yang tidak mau diam.
(P/A)