Klungkung swapnews.co.id 15/09/2025 – Warga Desa Tusan,Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, sudah lima hari terakhir mengalami krisis air bersih akibat aliran PDAM Tirta Klungkung tidak mengalir. Kondisi ini membuat penampungan air warga habis, sehingga aktivitas sehari-hari seperti mandi, memasak, hingga kebutuhan upacara adat ikut terganggu.
Seorang warga mengaku sangat kesulitan karena air sudah tidak mengalir sejak lima hari lalu. “Kalau mati sehari tidak masalah, tapi ini sudah lima hari mati. Penampungan habis, sampai tidak bisa mandi dari pagi. Kemarin juga ada kegiatan adat ngaben massal di Tusan, warga benar-benar kesulitan,” keluhnya.
Informasi mengenai keluhan warga ini diterima redaksi Swapnews.co.id melalui laporan langsung masyarakat, disertai tangkapan layar komunikasi warga dengan pihak PDAM Tirta Klungkung.
Dalam tanggapan resminya, PDAM Tirta Klungkung menjelaskan bahwa gangguan disebabkan oleh pipa distribusi yang terkena bencana banjir beberapa waktu lalu. Perbaikan disebut sudah dilakukan, namun masih membutuhkan waktu karena pipa sempat kosong dan perlu pengisian kembali.
“Perbaikan sudah selesai, tapi masih dilakukan pengurasan karena pipa sempat kosong. Sekarang masih tahap pengisian pipa,” tulis pihak PDAM Tirta Klungkung dalam keterangannya.
Meski demikian, hingga hari kelima warga mengaku belum mendapat pasokan air, bahkan mobil tangki air keliling yang dijanjikan juga belum datang. Kondisi ini menimbulkan keresahan masyarakat, mengingat air merupakan kebutuhan pokok sehari-hari.
Selain menuntut solusi cepat, sejumlah warga juga mempertanyakan keadilan dalam layanan PDAM. Jika pelanggan terlambat membayar tagihan air, maka langsung dikenakan denda. Namun, ketika pasokan air mati selama berhari-hari, pelanggan hanya diminta bersabar tanpa ada kompensasi.
“Kalau kami telat bayar, langsung ada denda. Tapi kalau airnya yang mati sampai lima hari, kami hanya disuruh tunggu. Ini kan tidak adil,” ujar salah satu warga.